Yesus Kau Sungguh Baik

Yesus Kau Sungguh Baik

When was Yesus Kau Kusembah released?

Yesus Kau Kusembah is a indonesian song released in 2020.

Yesus Kau Kusembah is a indonesian song released in 2020.

اللَّهُمَّ يَا غَنِيٌّ يَا حَمِيدُ يَا مُبْدِهُ يَا مُعِيْدُ يَا رَحِيمُ يَا وَدُودُ أَغْنِنِي بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

Allaahumma yaa ghaniyyu yaa hamiidu yaa mubdi-u yaa muʼiidu yaa rahiimu yaa waduudu aghninii bi halaalika 'an haraamika wa bi fadhlika 'amman siwaak. Wa shallallaahu 'alaa muhammadin wa aalihii wa shahbihii wa sallam.

Artinya: “Ya Allah, wahai Dzat Yang Maha Kaya, wahai Dzat Yang Maha Terpuji, wahai Dzat Yang Memulai, wahai Dzat Yang Mengembalikan, wahai Dzat Yang Maha Penyayang, Wahai Dzat Yang Mencintai. Cukupilah kami dengan kehalalan-Mu dari keharaman-Mu. Cukupilah kami dengan anugerah-Mu dari selain Engkau. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad, keluarga, dan sahabat beliau."

Kamu mungkin sudah pernah mendengar pemainan mahjong. Entah sebagai praktisi, pemerhati, atau pengamat saja. Kalau pun bukan ketiga kategori tersebut, sisa unduh permainan gim onlinenya.

Pada tulisan kali ini, Acek tidak mengajarkan cara bermainnya. Katanya masih ada pasal KUHPnya. Jadi, kalau tertarik sila klik aturan permainannya.

Baca juga: Cara Bermain Mahjong

Kalau Acek sendiri sudah masuk dalam ketiga kategori tersebut. Dulunya belajar dari teman-teman kuliah. Lanjut dimainkan di Indonesia. Tapi, gegara banyak yang digrebek, Acek lantas berhenti.

Masalahnya di negara tetangga, permainan ini justru ramai dinikmati. Milenial dan Kolonial bersatu padu dalam satu meja untuk bermain bersama.

Pun kompetisi nasional dan internasional juga diselenggarakan. Para atlitnya adalah kawula muda yang cantik dan tampan. Bukan seperti Acek yang sudah peyot.

Baca juga tulisan dari Kompasianer Frederic Chia: Mahjong Masih Dianggap Seperti Judi, Harapan Indonesia Menjadi Pemain Mahjong.

Mungkin gegara permainan ini identik dengan judi. Tapi, kenyataannya memang begitu. Tidak ada bedanya dengan permainan poker. Meskipun dipertandingkan secara resmi, uang taruhan selalu menjadi basis perhitungan kemenangan.

Tapi, jika Anda tidak suka judi. Poin sisa dicatat. Pada akhir permainan sisa itung-itungan, lihat siapa yang harus membayar siapa. Eh...

Konon permainan ini sudah dimulai sejak 2500 tahun lalu di China. Tidak heran jika para pemula harus belajar sedikit tentang aksara Tionghoa untuk memainkannya.

Adapula rumor bahwa Kong Hu Chu, sang filsuf Tiongkok yang menemukan permainan ini. Disebutkan bahwa permainan ini mulai dikenal seiring perjalanan Kong Hu Chu ke seluruh negeri China. Namun, tidak ada bukti sejarah pendukung.

Lain lagi sebuah kisah. Disebutkan bahwa mahjong adalah pengembangan dari permainan kartu domino China, bernama Madiao (Kuda Gantung). Disebabkan karena simbol pada Madiao hampir mirip dengan mahjong.

Juga ada cerita bahwa permainan diciptakan oleh para tentara pada masa pemberontakan Taiping (1850-1864). Diciptakan oleh para serdadu untuk melewatkan waktu. Sekali lagi, tidak ada catatan sejarah.

Catatan sejarah mengenai permainan ini justru datang dari dunia barat. Adalah laman Roundhouse Community Arts & Receration Centre yang mengatakan jika permainan ini baru dimulai pada tahun 1880an.

red book mahjong (themahjongtileset.co.uk)

red book mahjong (themahjongtileset.co.uk)

Asalnya dari Provinsi Kiangsu, yang letaknya dekat Shanghai. Pada tahun 1905, permainan ini menjadi viral dan menyebar ke seantero China. Menjadi permainan yang digemari dan mengalahkan ketenaran Catur China (Xianggi).

Para perantau China kemudian membawa serta permainan ini kemana pun mereka pergi. Alhasil permainan yang menarik ini cepat menyebar ke seantero dunia.

Adalah Joseph Park Babcook yang pertama kali menerbitkan buku manual tentang permainan Mahjong pada tahun 1920. Ia adalah warga negara AS yang lama tinggal di China.

Joseph sangat kepincut dengan pola permainan Mahjong yang tidak biasa. Bukan hanya masalah aturan, tapi juga harus mengandalkan strategi, insting, daya ingat, dan tentu saja keberuntungan.

Tidak serumit catur, tapi tidak sesederhana permainan poker. Kombinasi yang menawan.

Buku manual yang diciptakan Joseph dinamakan Red Book (Buku Merah). Ini gegara sampulnya berwarna merah. Tujuannya untuk memperkenalkan Mahjong kepada warga AS. Pun aturannya dibuat lebih sederhana dan tidak terlalu rumit.

Sukses dengan bukunya, pada tahun yang sama Abrecombie & Fitch, sebuah perusahaan asal AS berhasil menjual 12.000 set Mahjong dalam waktu setahun. Itu pun masih belum cukup, sehingga konon mereka harus ke China dan memborong semua produksi Mahjong yang ada di sana.

Budaya China tentu tidak bisa terlepas dari permainan Mahjong. Termasuk filosofis yang terkandung di dalamnya. Permainan ini wajib dimainkan oleh 4 orang. Empat sisi menandakan empat arah mata angin.

Lalu simbol-simbol yang tertera pada ubin Mahjong juga memiliki arti filosofisnya.

simbol empat arah mata angin (themahjongtreasures.com)

simbol empat arah mata angin (themahjongtreasures.com)

What is the duration of Yesus Kau Kusembah?

The duration of the song Yesus Kau Kusembah is 4:42 minutes.

The duration of the song Yesus Kau Kusembah is 4:42 minutes.

FAQs for Yesus Kau Kusembah

How can I download Yesus Kau Kusembah?

You can download Yesus Kau Kusembah on JioSaavn App.

You can download Yesus Kau Kusembah on JioSaavn App.

Yesus Penebus  by OIL Worship

Song  ·  4:29  ·  Indonesian

(P) 2019 Impact Music

Who is the singer of Yesus Kau Kusembah?

Yesus Kau Kusembah is sung by HSM Worship.

Yesus Kau Kusembah is sung by HSM Worship.

Yesus Kau Kusembah Lyrics

Which album is the song Yesus Kau Kusembah from?

Yesus Kau Kusembah is a indonesian song from the album Move On.

Yesus Kau Kusembah is a indonesian song from the album Move On.

Who is the music director of Yesus Kau Kusembah?

Yesus Kau Kusembah is composed by HSM Worship.

Yesus Kau Kusembah is composed by HSM Worship.

Tiga Kebajikan Kong Hu Cu

Ada tiga jenis aksara, yakni Fa, Bai, dan Zhong;

Fa yang berwarna hijau mempunyai kalimat lengkap Fa-zhai, yang berarti menjadi kaya. Arti filosofis lainnya adalah kemakmuran atau kegigihan.

Bai yang berwarna putih yang kalimat lengkapnya adalah Bai-ban alias papan putih. Arti filosofis lainnya adalah kemurnian atau ketulusan.

Zhong yang berwarna merah. Nama lengkapnya adalah Hong-zhong (tengah merah). Pada zaman kuno, aksara ini biasanya digunakan oleh para sarjanawan yang lulus ujian. Tapi ia juga merupakan singkatan dari Zhongguo, nama resmi negara China yang berarti Negara Tengah.

Sembilan Batu dengan karakter bulat. Ada sembilan jenis masing-masing mewakili angka satu hingga sembilan. Batu juga bisa berarti roda, lingkaran, atau kue.

Melambangkan kebutuhan dasar manusia; pangan. Namun, dalam porsi matematika, batu juga melambangkan angka puluhan.

Sembilan Batang menyerupai bambu. Juga ada sembilan jenis, satu hingga sembilan. Batang mewakili bambu, representasi dari kebutuhan dasar manusia tentang papan (tempat tinggal).

Tapi, ia juga berarti senar yang mewakili musik (hiburan). Dalam versi aritmetika, batang juga mewakili angka ratusan.

Uniknya, angka satu bambu dilambangkan dengan seekor burung. Menandakan hubungan manusia yang belajar dari alam.

Karakter di sini adalah "wan" dalam bahasa Tionghoa adalah puluhan ribu. Wan merupakan pembulatan angka tertinggi dalam bahasa Tionghoa. Tidak ada kata yang mewakili ratusan ribu, juta, dan miliar.

Dengan demikian sembilan karakter melambangkan jumlah angka tertinggi, atau bisa juga mewakili pencapaian terbesar dalam hidup.

Mahjong bukan hanya sekadar permainan, ia juga mengandung filosofis dasar orang Tionghoa. Cara bermainnya yang unik membuat ia cepat populer.

Ternyata bukan hanya di Indonesia saja dilarang. Di negeri asalnya, China, permainan ini sempat juga dilarang oleh Partai Komunis. Dianggap sebagai permainan buang-buang waktu, judi, dan milik kaum borju.

Tapi, akhirnya larangan ini dicabut pada tahun 1985. Warga China daratan pun kembali menyambutnya dengan gembira.

Kini, pemerintah China bahkan melestarikannya sebagai salah satu warisan budaya. Bukan hanya mencabut larangan, kompetisi lokal, nasional, hingga internasional pun diadakan.

Kompetisi Mahjong Dunia pertama dilaksanakan di Chengdu, Sichuan, pada tahun 2007. Berlangsung selama lima hari dan diikuti oleh para pemain dari mancanegara. Termasuk Amerika dan Rusia.

Bermain mahjong memang menyenangkan. Terlebih jika permainan ini tidak lagi dilarang. Namun, ingat janganlah dijadikan ajan perjudian.

Tapi, bukannya tanpa resiko ya. Pada tahun 2017 saja, ada 23 kasus kejang-kejang dan epilepsi gegara bermain mahjong.

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Lihat Hobby Selengkapnya

HARI MINGGU PANGGILAN ke 50

Oleh: Pastor  Sani Saliwardaya, MSC

Inspirasi Bacaan dari :

Kis. 13:14, 43-52; Why. 7:9, 14b-17; Yoh. 10:27-30;

Hari ini, hari Minggu Paskah IV dipersembahkan sebagai hari Minggu Panggilan. Ada banyak jenis panggilan kehidupan dalam hidup menggereja; tetapi yang dimaksudkan panggilan dalam hari Minggu Panggilan ini adalah panggilan khusus untuk menjadi imam, biarawan, dan biarawati. Karena maksud itulah, maka bacaan Injil dengan sengaja diambil dari kisah Yesus sebagai Gembala Yang Baik.

Sebagai Gembala Yang Baik, Yesus sering dilukiskan dalam foto lukisan sedang memeluk mesra seekor anak domba, atau memanggul seekor anak domba sambil tersenyum manis. Melihat gambar lukisan itu, pernah ada umat yang memberi komentar demikian, “seharusnya para gembala kita seperti gambar lukisan itu. Senantiasa memiliki hubungan yang akrab dan mesra dengan domba-dombanya; dan senantiasa mendukung dan memanggul domba-dombanya yang kelelahan dan kecapaian karena kehidupan harian yang tidak ringan”. Mendengarkan komentar seperti itu, saya hanya tersenyum sambil membuat suatu refleksi, “apa artinya memiliki hubungan yang akrab dan mesra dengan domba-dombanya? Apa artinya senantiasa mendukung dan memanggul domba-dombanya yang kecapaian dan kelelahan karena beban kehdiupan?”.

Ketika merenungkan pertanyaan refleksi itu, saya teringat ketika saya masih di SMP. Ketika itu, setiap liburan panjang, saya selalu menikmati liburan dan bermalam di rumah teman-teman saya di kampung-kampung. Pada saat itu, saya lebih menikmati kehidupan pedesaan dari pada suasana perkotaan. Karena itulah, kehidupan pedesaan dengan segala keterbatasannya bukanlah barang asing bagi saya. Teman saya memiliki beberapa ekor domba dan kambing yang harus digembalakan agar dapat makan rerumputan segar. Saya suka sekali ikut menggembalakan domba dan kambing itu. Ternyata, pekerjaan ini tidaklah semudah yang saya bayangkan. Dalam perjalanan ke tempat penggembalaan, teman saya harus sungguh-sungguh menjaga domba dan kambingnya, kalau tidak demikian maka mereka bisa jalan sendiri-sendiri ke arah mana mereka melihat sesuatu yang bisa dimakan. Akibatnya bisa fatal, karena para tetangga bisa marah-marah karena kebun sayurnya dimakan habis oleh domba dan kambing ini. Bukan hanya itu. Di antara mereka juga ada yang nakal dan suka berkelahi. Mereka yang nakal-nakal ini biasanya diikat lehernya dan dituntun agar tidak mengganggu yang lain. Ada juga domba dan kambing yang seperti bingung-bingung. Mereka berjalan, tapi tiba-tiba berhenti dan mengembik. Mereka biasanya dicambuk atau dipukul pantatnya dengan tangan agar jalan kembali. Pendek kata, ada banyak hal yang harus diperhatikan ketika menggembalakan domba dan kambing.

Kembali kepada gambar lukisan Gembala Yang Baik. Ada yang mengatakan bahwa domba yang dipeluk atau yang dipanggul itu adalah domba yang tersesat; setelah dicari dan diketemukan kembali, maka dia dipeluk atau dipanggul. Dan sang gembala bergembira karenanya (bdk. Mat. 18:12-14; Luk. 15:3-7). Anak domba itu tersesat, karena mau jalan sendiri;, mau mencari makan sendiri sehingga meninggalkan kelompoknya. Si anak domba dicari oleh sang gembala dan setelah diketemukan, dia dipanggul atau dipeluk dibawa pulang. Dia tidak diberi kesempatan untuk sementara waktu untuk berjalan sendiri, tetapi “dipaksa” dibawa pulang ke kelompoknya. Saya mengatakan “dipaksa” karena menggendong anak domba ternyata tidak mudah; dia suka memberontak dan berteriak menggembik ketika digendong.

Juga digambarkan dalam Kitab Suci bahwa para gembala itu membawa tongkat (bdk. Kej. 32:10; Bil. 7:2). Tongkat merupakan simbol penggembalaan. Tongkat ini berfungsi sebagai penopang perjalanan sang gembala, tetapi juga untuk mengusir anjing-anjing hutan yang menyerang domba-domba (bdk. 1Sam.17:47). Selain itu, tongkat ini juga berfungsi untuk “mendidik” domba-domba yang nakal, domba-domba yang hendak lari meninggalkan kelompoknya (bdk. Ams. 22:15). Karena itulah, para domba akan merasa aman dan terhibur dengan tongkat gembalanya (bdk. Mzm. 23:4)

Dari gambaran-gambaran di atas, maka refleksiku sedikit terjawab.  “Apa artinya memiliki hubungan yang akrab dan mesra dengan domba-dombanya? Apa artinya senantiasa mendukung dan memanggul domba-dombanya yang kecapaian dan kelelahan karena beban kehdiupan?”

Keakraban, kemesraan, dan dukungan kepada domba-domba berarti suatu situasi dan kondisi yang diciptakan bersama, antara gembala dan domba-dombanya, untuk menuntun domba-domba ke tujuan yang sejati, yakni padang rumput yang hijau; suatu keadaan kebahagiaan dan keselamatan sejati yang ditawarkan oleh Allah sendiri.

Keakraban, kemesraan dan dukungan adalah situasi dan kondisi yang diciptakan bersama. Suatu suasana komunitas sejati. Tetapi tidak hanya berhenti pada suasana komunitas saja, melainkan harus melangkah kepada tujuannya, yakni kebahagiaan dan keselamatan sejati yang ditawarkan oleh Allah, bukan yang ditawarkan oleh dunia atau sebagian domba-domba saja.  Dalam hal inilah, sang gembala harus memiliki tujuan yang jelas.

Yesus menunjukkan kesejatian-Nya dan kepedulian-Nya sebagai Gembala, “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” (Yoh.10:27), karena itulah, “domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku”.

Semoga, domba-domba dan gembalanya saling membuka hati untuk menciptakan suasana komunitas agar kebahagiaan dan keselamatan dapat dinikmati oleh semua orang.