Tingkat Turnover Karyawan Yang Tinggi

Tingkat Turnover Karyawan Yang Tinggi

Atasan yang Menyebalkan

Kinerja atau sikap atasan yang buruk tentu menjadi alasan utama karyawan mengundurkan diri. Penyebab ini perlu kamu soroti apabila menemukan atasan yang bawahannya selalu keluar dari perusahaan, apalagi dalam waktu yang berdekatan. Mereka bukan tidak menyukai perusahaanmu, hanya saja tidak sanggup bekerja dengan atasan yang dianggap menyebalkan.

Solusi agar Karyawan Tidak Pindah

Saat ini, mencari karyawan yang sesuai dengan perusahaan susah-susah gampang. Oleh karena itu, apabila di perusahaan Anda ada karyawan yang bertalenta, Anda harus mempertahankan karyawan tersebut.

Namun, bagaimana caranya agar pegawai terbaik mau bertahan bersama Anda? Yuk, ikuti langkahnya berikut ini!

Beban Kerja yang Berlebihan

Tidak sedikit perusahaan yang meminta karyawan mengerjakan tugas lebih banyak. Bahkan meminta mereka tetap bekerja di waktu luang dan mempersulit permintaan cuti. Jika hal tersebut terus menerus terjadi bisa membuat karyawan stress sehingga memilih resign.

Sebaiknya perusahaan terus memantau hasil kinerja karyawan. Apakah performanya menurun karena overload pekerjaan. Bentuklah tim yang solid untuk mengatasi hal ini.

Menanam Budaya dan Lingkungan Kerja yang Ramah Teknologi

Berbicara teknologi berarti berbicara tentang kemudahan. Membudayakan teknologi pada organisasi perusahaan termasuk dalam rangka memenuhi kebutuhan karyawan. Misalnya menggunakan software HR untuk kebutuhan kelola karyawan atau menggunakan pekerjaan administrasi lainnya dengan bantuan teknologi.

Contohnya saja menyediakan laptop pribadi untuk kebutuhan kerja. Bayangkan jika suatu saat ada krisis lingkungan atau pandemik, Anda tidak perlu lagi kebingungan terkait work from home karena karyawan telah dibekali dengan laptop kantor.

Hal lainnya adalah terkait employee self-service atau layanan mandiri karyawan. Hal ini tentu dapat meningkatkan kenyamanan kerja karyawan karena dapat memenuhi segala kebutuhan secara mandiri misalnya cuti, work from home, atau absensi sekalipun.

Apa itu Turnover Karyawan?

Secara umum, turnover karyawan adalah aktivitas pergantian karyawan suatu perusahaan yang disebabkan oleh faktor penentu terjadinya perpindahan karyawan tersebut baik secara sukarela maupun tidak.

Sedangkan tingkat turnover karyawan atau labor turnover rate adalah kecenderungan atau intensitas suatu perusahaan mengalami pergantian atau perputaran karyawan. Tingkat turnover diukur berdasarkan jumlah tenaga kerja yang berhenti bekerja dalam periode waktu tertentu.

Karyawan tinggi bukanlah pertanda baik bagi perusahan. Bahkan perusahaan bisa saja merugi karena tingkat turnover karyawan terlampau tinggi.

Budaya Perusahaan yang Tidak Sehat

Apakah Anda mau bekerja di tempat yang membuat mental dan fisik sakit? Tentu saja tidak. Lingkungan kerja yang penuh konflik, kurangnya kerjasama tim, atau budaya yang tidak inklusif dapat membuat karyawan merasa tidak nyaman dan tidak termotivasi untuk tetap tinggal.

Anda pasti sering mendengar istilah tingkat turnover karyawan. Namun apakah Anda memahami pengertian turnover karyawan? Secara singkat, turnover karyawan adalah proses keluar-masuknya karyawan di suatu perusahaan.

Aktivitas turnover karyawan itu sejatinya tidak bisa dihindari dan terbilang wajar. Bahkan cenderung menguntungkan perusahaan jika dilakukan dalam periode yang sewajarnya.

Lain cerita jika perusahaan terlalu sering gonta-ganti karyawan. Bisa-bisa perusahaan yang rugi.

Cara Menghitung Tingkat Turnover Karyawan Perusahaan First Year

Seperti namanya, untuk perhitungan first year ini cukup penting terutama bagi perusahaan yang baru saja berdiri. Karena, dari data tersebut akan mendapatkan sebuah presentase bagaimana kondisi tenaga kerjanya.

Apakah semua strategi di awal sudah cukup baik. Untuk tahun kedua terhadap para pegawainya. Menariknya, First year bisa membuat seluruh HR mengetahui seberapa lama seorang tenaga kerja akan bertahan. Cara menghitung tingkat turnover karyawan perusahaan sebagai berikut:

Pekerja yang keluar sebelum satu tahun : Tenaga keluar setelah satu tahun bekerja x 100

Rumus tersebut dapat dipahami dengan ilustrasi sebagai berikut.  Sebuah Kantor mempunyai 10 orang keluar dalam tempo 7 bulan. Sementara, setelah satu tahun ternyata tidak ada. Maka bisa diketahui hasilnya 0.

Hasil tersebut cukup baik dan menjadi prestasi terbaik. Pengusaha harus mempertahankan angka ini. Dari sini, kemungkinan karyawan akan berhenti sangat kecil. Walau mereka sudah digoda dengan gaji besar.

Karena, HR paham benar bagaimana membuat mereka sulit untuk melakukan resign. kecuali sesuatu hal penting. Contohnya, harus ikut suami, atau mendapatkan pekerjaan menjadi pilot, masinis kereta api.

Serta lainnya yang memberikan kebanggaan. Hanya saja, pengusaha tetap tidak boleh jumawa agar nuansa hangat tersebut tetap terjaga. Jangan jadi, boomerang sehingga, nuansa menarik berubah seketika.

Begini Cara Menjadi HRD dan Skill yang Perlu Dimiliki

Masalah yang Akan Terjadi Jika Turnover Karyawan Tinggi

Umumnya, laju employee turnover yang tinggi merupakan sinyal pertanda adanya masalah ― bisa jadi permasalahan perusahaan dalam proses rekrutmen, budaya perusahaan, struktur keuntungan dan kompensasi, manajer individual, pola training dan progres karir, dan lain sebagainya.

Laju employee turnover harus dilihat lagi konteksnya, kemudian juga industrinya; misalnya perhotelan dan ritel biasanya mempunyai perputaran karyawan yang lebih tinggi daripada rata-rata. Sebuah perusahaan seharusnya menjadikan laju turnover sebagai tolok ukur lintas bisnis serupa di industri tertentu untuk memahami seberapa baik mereka mempertahankan karyawannya.

Pertahankan Karyawan sejak Awal Masuk Kerja

Upaya mempertahankan karyawan alias retensi sebaiknya dimulai sejak hari pertama mereka bergabung di perusahaan kamu. Kesan pertama yang baik tentu meningkatkan loyalitas mereka terhadap perusahaan. Berikan program onboarding yang menyenangkan dan tentunya membantu karyawan baru agar bisa beradaptasi dengan perusahaan kamu.

Salah satu standar yang bisa dijadikan sebagai patokan keberhasilan onboarding adalah memberikan pemahaman yang jelas tentang misi perusahaan serta memberitahukan peran mereka dalam meningkatkan kesuksesan perusahaan.